Friday, March 25, 2011

Yasin - Rindu Pada- MU

Tiada sehari yang berlalu
Tanpa ku mengingati Mu
Rindu pada Mu
Sentiasa mendambakan
Kasih dan sayang Mu
Semalam aku bermimpi
Dalam hujan ku berlari
Berlari mencari
Memangil-manggil nama Mu
Nama Mu yang sempurna


Kuharap dan kuberdoa
Semoga dapat bersua denganmu


Tiada kata yang dapat ku gambarkan
Perasaan yang ku alami
Cinta ku ini tiada berbelah bagi
Cinta yang suci dan abadi


Apakah aku diterima
Atau kau kan membiarkan saja
Kerana ku berdosa
Jangan biarkan ku terhina
Ku merayu pada mu



Thursday, March 24, 2011

Fitnah!! . Tajuk Kutbah pada HAri Ini. Di Masjid rumah Aku~

Al Fitnatul Ashaddu Minal Khat

Kita sering mendengar istilah “Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan”. Namun rupanya tidak banyak yang tahu darimana istilah ini berasal, dan apa makna sebenarnya dari kalimat tersebut. Pokoknya asal pakai saja, dan ngaku-ngaku itu ajaran Islam, karena kalimat tersebut ‘kelihatannya’ berasal dari Al Qur’an.
Dalam bahasa sehari-hari kata ‘fitnah’ diartikan sebagai penisbatan atau tuduhan suatu perbuatan kepada orang lain, dimana sebenarnya orang yang dituduh tersebut tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. Maka perilaku tersebut disebut memfitnah. Tapi apakah makna ‘fitnah’ yang dimaksud di dalam Al Qur’an itu seperti yang disebutkan itu? Mari kita telaah.

Di dalam Al Qur’an surat Al Baqoroh (2) ayat 191 tercantum kalimat “Wal fitnatu asyaddu minal qotli….” yang artinya “Dan fitnah itu lebih sangat (dosanya) daripada pembunuhan..”. Imam Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa Imam Abul ‘Aliyah, Mujahid, Said bin Jubair, Ikrimah, Al Hasan, Qotadah, Ad Dhohak, dan Rabi’ ibn Anas mengartikan “Fitnah” ini dengan makna “Syirik”. Jadi Syirik itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan.
Ayat tersebut turun berkaitan dengan haramnya membunuh di Masjidil Haram, namun hal tersebut diijinkan bagi Rasulullah saw manakala beliau memerangi kemusyrikan yang ada di sana. Sebagaimana diketahui, di Baitullah saat Rasulullah saw diutus terdapat ratusan berhala besar dan kecil. Rasulullah diutus untuk menghancurkan semuanya itu. Puncaknya adalah saat Fathu Makkah, dimana Rasulullah saw mengerahkan seluruh pasukan muslimin untuk memerangi orang-orang musyrik yang ada di Makkah.
Kemudian juga di surat Al Baqoroh (2) ayat 217, disebutkan “Wal fitnatu akbaru minal qotli…” yang artinya “Fitnah itu lebih besar (dosanya) daripada pembunuhan..”.  Ayat ini turun ketika ada seorang musyrik yang dibunuh oleh muslimin di bulan haram, yakni Rajab. Muslimin menyangka saat itu masih bulan Jumadil Akhir. Sebagaimana diketahui, adalah haram atau dilarang seseorang itu membunuh dan berperang di bulan haram, yakni bulan Rajab, Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram.
Melihat salah seorang kawan mereka dibunuh, kaum musyrikin memprotes dan mendakwakan bahwa Muhammad telah menodai bulan haram. Maka turunlah ayat yang menjelaskan bahwa kemusyrikan dan kekafiran penduduk Makkah yang menyebabkan mereka mengusir muslimin dan menghalangi muslimin untuk beribadah di Baitullah itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang beriman.
Tak ada satupun ayat di dalam Al Qur’an yang mengartikan kata “fitnah” dengan arti sebagaimana yang dipahami oleh orang Indonesia, yakni menuduhkan satu perbuatan yang tidak dilakukan oleh orang yang dituduh. Kata ‘fitnah’ di dalam Al Qur’an memang mengandung makna yang beragam sesuai konteks kalimatnya. Ada yang bermakna bala bencana, ujian, cobaan, musibah, kemusyrikan, kekafiran, dan lain sebagainya. Maka memaknai kata ‘fitnah’ haruslah dipahami secara keseluruhan dari latar belakang turunnya ayat dan konteks kalimat , dengan memperhatikan pemahaman ulama tafsir terhadap kata tersebut.
Memaknai kata-kata di dalam Al Qur’an dengan memenggalnya menjadi pengertian yang sepotong-sepotong serta meninggalkan makna keseluruhan ayat, hanya akan menghasilkan pemahaman yang melenceng dan keliru akan isi Kitabullah. Dan itulah yang dilakukan oleh orang-orang yang hendak menyalahgunakan Kitabullah demi mengesahkan segala perilakunya. Dan ini juga dilakukan oleh orang-orang yang hendak menyelewengkan makna Al Qur’an dari pengertian yang sebenarnya.

Ini Hadis yang berkaitan dengan FITNAH


Hadis 1:
Ibnu Abbas menceritakan :
"Nabi SAW berjalan melalui sebuah kebun di Madinah atau di Mekah. Lalu kedengaran oleh baginda suara dua orang sedang disiksa dalam kuburnya.
Maka bersabda Rasulullah SAW :”Keduanya disiksa bukanlah kerana dosa besar.” Kemudian baginda melanjutkan perkataannya,:”Yang seorang disiksa kerana kencing di tempat terbuka) dan yang seorang lagi kerana membuat fitnah supaya orang bermusuh-musuhan.”
Sesudah itu baginda menyuruh supaya mengambil pelepah tamar lalu dipatah dua oleh baginda dan diletakkan di atas kedua kubur itu masing-masing satu pelepah.
Seseorang pun bertanya:”Ya Rasulullah! Mengapa kamu lakukan seperti itu?”
Jawab baginda “Mudah-mudahan kedua-duanya mendapat keringanan selama pelepah tamar itu tidak kering.” (Bukhari)

Hadis 2:
Dari Usamah bin Zaid r.a bahawa Nabi s.a.w bersabda
“Tidak ada suatu fitnah (bencana) yang lebih besar bahayanya dan lebih bermaharajalela-selepas wafatku terhadap kaum lelaki selain daripada fitnah yang berpunca daripada kaum wanita” (Bukhari, Muslim, Imam Ahmad, at-Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)

Hadis 3:
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
"Syaitan akan menghantar tentera-tenteranya untuk memfitnah manusia, manusia yang lebih tinggi kedudukan akan mendapat fitnah syaitan yang lebih hebat. Syaitan akan datang kepada seseorang kamu dan berkata:
”Siapakah yang telah menjadikan kejadian ini? Siapakah yang telah menjadikan kejadian ini ? Sehingga syaitan akan berkata:” Siapakah yang telah menjadikan Tuhan kamu?”
Apabila perkara ini berlaku kepada kamu maka mintalah perlindungan dengan Allah daripada syaitan yang direjam.” (Riwayat Bukhari Dan Muslim)

Hadis 4:
Dari Asma’ r.a katanya:
"Pada masa (hidup) Rasulullah s.a.w pernah terjadi gerhana matahari. Lalu aku pergi menemui ‘Aisyah dan kudapati dia sedang solat. Aku bertanya kepadanya,”Mengapakah orang banyak mengerjakan solat?” Dia memberikan isyarat kepadaku dengan kepalanya (mendongak) ke langit. Aku bertanya, “Ayat? (tanda kebesaran Allah?)” Jawab ‘Aisyah, “Ya! Tanda kebesaran Allah!”
Rasulullah s.a.w lama sekali berdiri (dalam solat), sehingga aku pusing (pening). Lalu aku mengambil air satu qirbah dan kubawa dekat denganku. Kemudian kubasahi kepala dan mukaku.
Kata ‘Asma selanjutnya,”Ketika Rasulullah s.a.w telah selesai solat dan matahari telah terang kembali, baginda berkhutbah di hadapan orang ramai. Mula-mula baginda memuji dan menyanjung Allah.
Sesudah itu baginda bersabda, antara lain:”Tidak ada sesuatu pun yang belum pernah kulihat melainkan telah kusaksikan dalam solatku sebentar tadi, syurga dan neraka. Sesungguhnya telah diwahyukan kepadaku bahawa kamu semua akan disoal di dalam kubur, atau seperti fitnah (bencana) dajjal. Masing-masing kamu akan didatangi lalu disoal,:
”Apa pengetahuanmu tentang orang (Muhammad) ini?”
Orang-orang yang beriman dengan yakin akan menjawab,:”Dia adalah Muhammad, Rasulullah. Dia datang kepada kami membawa keterangan-keterangan dan petunjuk lalu kami terima dan kami patuhi.”
Pertanyaan itu berulang-ulang sampai tiga kali. Sesudah itu dia disuruh tidur.
Katanya,:”Kami sudah tahu bahawa kamu betul-betul beriman dengannya.Kerana itu tidurlah dengan nyenyak.” Adapun orang-orang yang munafiq dan orang-orang yang ragu dalam kepercayaan mereka, maka jawab mereka,:”Aku tidak tahu apa-apa. Aku dengar orang ramai mengatakan begitu dan begini, lalu kuucapkan pula.” (Muslim)

Hadis 5:
Dari Zainab ats-Thaqafiy r.a katanya:
"Apabila kamu (para wanita) mengikuti solat Isya’ berjamaah di masjid, maka janganlah memakai harum-haruman ketika itu.” (Muslim)

Hadis 6:
Dari Abu Hurairah r.a katanya, Rasulullah s.a.w bersabda:
”Tanda hari kiamat semakin dekat, dihapuskan (dicabut) ilmu (agama), lalu timbul fitnah (bala bencana atau kekacuan). Di mana-mana dijumpai kebakhilan serta banyak pembunuhan.” (Muslim)

Hadis 7:
Musaddad menyampaikan kepada kami, dari Abdul Aziz bin Mukhtar, dari Khalid al-Hazza’, dari Akramah katanya: ”Abdullah bin Abbas berkata kepada aku dan anaknya Ali:”Kamu berdua dengarlah hadith (daripadanya). Maka kami berdua pun pergi dan ketika itu Abu Said sedang membersihkan halaman. Ia mengambil selendangnya lalu duduk.
Selepas itu ia mula menyampaikan hadith hingga sampai kepada membicarakan binaan masjid. Beliau berkata:”Kami membawa batu-bata sekeping demi sekeping dan Ammar pula membawa dua batu bata (sekaligus), maka nabi s.a.w melihatnya lalu baginda mengibas-ngibas tanah daripadanya sambil bersabda:”Kasihan Ammar, puak pelampau ingin membunuhnya sedangkan ia menyeru mereka kapada syurga dan mereka menyerunya kepada neraka. Abu Said berkata, Ammar menjawab:”Aku berlindung dengan Allah daripada segala fitnah.” (Bukhari)

Hadis 8:
Dari Jabir r.a katanya, dia mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:
"Singgahsana iblis berada di lautan. Dari sana dia mengirim pasukannya untuk membuat fitnah (mengacau atau membawa bencana untuk) umat manusia. Maka siapa yang lebih besar membuat bencana, dialah yang lebih besar jasanya (terhormat) di kalangan mereka.” (Muslim)

"KATA-KATA HIKMAH"

Cinta pada DUNIA...
Dunia Akan PERGI

Cinta Pada MANUSIA...
Manusia Akan MATI

Cintalah Pada ALLAH...
Karena Dialah Yang KEKAL ABADI

Cintaku Hanya Kupersembahkan untuk...
Yang Menciptakanku…
Yang Memberiku Jiwa…
Yang Memberiku Segalanya…
Selayaknya Manusia...

Cintaku Hanya Untuk Sang KHALIQ….
Dan apa-apa yang dicintai-Nya.

Bissmillaahirrahmanirrahim…
 
 
 
P/S:- lepas aku solat jumaat jup g aku post some Hadis yg aku baru dapat kat library td :D okey!!

ZIKIR

Zikir Penenang Jiwa.

Zikir adalah suatu istilah yang merujuk kepada beberapa lafaz yang tertentu yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW sebagai wasilah (cara atau jalan) menghadirkan ingatan manusia kepada Allah. Ia merupakan suatu sunnah Rasulullah SAW.

Hadis daripada Abu Hurairah r.a: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah SWT Yang Maha Memberkati lagi Maha Tinggi memiliki para Malaikat yang mempunyai kelebihan yang diberikan oleh Allah SWT Para Malaikat selalu mengelilingi bumi. Para Malaikat sentiasa memerhatikan majlis-majlis zikir. Apabila mereka dapati ada satu majlis yang dipenuhi dengan zikir, mereka turut mengikuti majlis tersebut di mana mereka akan melingkunginya dengan sayap-sayap mereka sehinggalah memenuhi ruangan antara orang yang menghadiri majlis zikir tersebut dan langit. Apabila orang ramai yang hadir dalam majlis tersebut beredar, para malaikat naik ke langit. Baginda bersabda: Allah SWT bertanya para malaikat sedangkan Allah mengetahui pergerakan mereka dengan firman-Nya: Dari mana kamu datang? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia. Mereka bertasbih, bertakbir, bertahlil, bertahmid serta berdoa memohon dari-Mu. Allah SWT berfirman: Apakah yang mereka pohonkan? Para Malaikat menjawab: Mereka memohon Syurga dari-Mu. Allah berfirman: Apakah mereka pernah melihat Syurga-Ku? Para Malaikat menjawab: Belum, wahai Tuhan.
Allah berfirman: Bagaimanakah akan terjadi seandainya mereka pernah melihat Syurga-Ku? Para Malaikat berkata lagi: Mereka juga memohon daripada-Mu perlindungan. Allah berfirman: Mereka pohon perlindungan-Ku dari apa? Para Malaikat menjawab: Dari Neraka-Mu, wahai Tuhan. Allah berfirman: Apakah mereka pernah melihat NerakaKu? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Bagaimanakah akan terjadi seandainya mereka pernah melihat Neraka-Ku. Para Malaikat terus berkata lagi: Mereka juga memohon keampunan-Mu. Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka. Aku telah kurniakan kepada mereka apa yang mereka pohon dan Aku telah berikan ganjaran pahala kepada mereka sebagaimana yang mereka pohonkan. Para Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan kami, di antara mereka terdapat seorang hamba-Mu. Dia penuh dengan dosa, sebenarnya dia tidak berniat untuk menghadiri majlis tersebut, tetapi setelah dia melaluinya dia terasa ingin menyertainya lalu duduk bersama-sama orang ramai yang berada di majlis itu. Baginda bersabda: Allah berfirman: Aku juga telah mengampuninya. Mereka adalah kaum yang tidak dicelakakan dengan majlis yang mereka adakan.

Rasulullah SAW bersabda; " Orang yang berzikir kepada Allah di tengah-tengah orang yang lalai seperti pahlawan di tengah para pengecut."
Telah berkata Abu Darda'; Rasulullah SAW bersabda:
"Tidakkah kukhabarkan kepadamu, amalanmu yang terbaik dan tersuci di sisi Rajamu, serta lebih mengangkat darjatmu dan lebih baik bagimu daripada memberi wang dan emas, bahkan lebih baik bagimu daripada engkau memerangi musuhmu lalu kau pukul leher mereka dan mereka pukul lehermu?"
Mereka bertanya: "Apakah itu ya Rasulullah?" Rasulullah SAW menjawab; "Ialah zikir kepada Allah selalu".
Diriwayatkan bahawa setiap orang mati keadaannya haus, kecuali orang yang biasa berzikir kepada Allah SWT. Muaz bin Jabal mengatakan: " Para ahli Jannah itu tidak mengeluh (menyesalkan) kecuali saat yang terluang tidak digunakan untuk berzikir kepada Allah SWT."
Rasulullah SAW bersabda; " Bagi orang mukmin, satu majlis yang baik dapat menebus sejuta majlis yang buruk".

Zikir pelita hati...perbanyakkan amalan di dalam bulan yang mulia ini..mudah-mudahan kita tergolong dalam golongan orang yang sentiasa mengingati Allah dan mendapat keberkatanNya..
Sumber: Buku "Penenang Jiwa, Pengubatan dan Rawatan" Terjemahan Kitab Mukashafah Al-Qulub Imam Al-Ghazali.
 
 
*copy from someone blog~

Tuesday, March 22, 2011

DOA iTU penTinG

Sentiasa Berdoa
Doa adalah senjata umat Islam. Doa adalah perlu dalam menjalani kehidupan dunia dan tentunya untuk menempuh kehidupan di akhirat yang kekal selamanya dan seterusnya menyerah diri dan segala-galanya kepada Allah dengan tetap melakukan kebajikan dan amal ibadat. Ini kerana doa adalah menunjukkan kehambaan kita kepada Allah. Disamping ia mengajar kita untuk bersabar. Namun, sebagai seorang Islam yang percaya dengan ketentuan Allah, kita harus bersifat redha dengan apa sahaja yang Allah berikan kerana Allah lebih tau apa yang terbaik untuk hambaNya.
Ini sesuai dengan ayat-ayat Allah dalam Al Quran:
"Hanya Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus., yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukannya jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat" (Al-Fatihah: Ayat 5,6 dan 7)
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan solat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (Al-Baqarah: 153)
Betapa pun sibuknya aktiviti kehidupan kita setiap hari, jauh di sudut hati kita perlukan saat-saat bersendiri yang tenang. Namun, awas! Usah dibiarkan hati kita kosong dan mengelamun dengan sia-sia. Keadaan sedemikian memberikan ruang untuk syaitan menyelinap memasuki ruang hati, membisik dan memperdayakan kita. Nauzubillah! Sewajarnya kalian sentiasa meletakkan hati dalam keadaan peka terhadap ayat-ayat Allah:



يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزۡوَٲجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡہِنَّ مِن جَلَـٰبِيبِهِنَّۚ ذَٲلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورً۬ا رَّحِيمً۬ا
"Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka dalam keadaan hina dina" (Surah Al-Mukmin ayat 60)

Sunday, March 20, 2011

Tidur itu ibadah

Tidur mengikut sunnah Rasullullah saw, maka tidurnya akan jadi ibadah. Allah swt hanya akan menerima ibadah yang dilakukan dengan ikhlas. Tidur adalah ibadat yang paling ikhlas. Seseorang tidak perlu dipaksa atau terpaksa untuk tidur. Ganjaran Allah swt untuk orang yang mengamalkan sunnah sangat besar. Satu sunnah yang diamalkan berterusan akan diberi ganjaran 100 pahala mati syahid, sedangkan satu pahala mati syahid sudah cukup untuk menjamin seseorang untuk masuk syurga.
sunnah-sunnah Nabi saw sebelum, ketika dan selepas tidur.
1. Sebelum dan selepas tidur baca doa tidur. Ramai orang memperlekehkan doa Masnun (doa harian) tapi hakikatnya harga yang Allah swt janjikan adalah syurga.
2. Jangan tidur menghadap kaki arah Qiblat. Ini adalah kedudukan tidur orang yang telah mati.
3. Barangsiapa yang membaca Tasbih Fatimah, sekiranya dia mati malam itu,dia akan dikira sebagai mati syahid. Apa itu Tasbih Fatimah? Subhanallah 33 X, Alhamdulillah 33 X, Allahuakbar 33 X.
4. Baca 4 Qul (An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Kafiruun) tiup ke tapak tangan dan sapu ke seluruh badan untuk menghindarkan sihir dan niat jahat manusia. Kemudian baca bismillahirrahmanirrahim 21 kali. Barangsiapa membaca bismillahirrahmanirrahim sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, nescaya terpelihara dari godaan dan gangguan syaitan, dari bencana manusia dan jin, daripada kecurian dan kebakaran, dan daripada kematian terkejut.
5. Niat untuk bangun Tahajjud. Sekiranya tidak terjaga, Allah swt akan mengira seolah-olah dia bertahajjud sepanjang malam. Tahajjud adalah sebaik-baik pelindung daripada sihir dan buatan orang.
6. Ambil wudhu’ sebelum tidur dan Solat Sunat Taubat 2 rakaat.
7. Maafkan semua kesalahan manusia pada kita dan halalkan semua hutang piutang sebelum tidur. Bangun tidur boleh buka fail semula kalau mahu.
8. Tidur cara Rasulullah saw dengan mengiring badan ke kanan dan tapak tangan di bawah pipi.
Banyak lagi sunnah Nabi saw yang boleh diamal, semuanya mudah untuk dilakukan. Lebih mudah daripada bersolek atau pakai night cream sebelum tidur. Lebih mudah daripada buat senaman ringan sebelum tidur.
Pesan Nabi saw, dilarang tidur meniarap terutama lelaki. Sekiranya tidur dengan kain pelikat, ikat hujung kain supaya tidak menimbulkan fitnah.
Tutup aurat ketika tidur. Kenapa ya? Lelaki yang tidur meniarap, dibawahnya Syaitan/ Jin Betina. Tidur bogel atau tidak menutup aurat akan menghindarkan Malaikat Rahmat dan mengundang makhluk lain. Sekiranya bersetubuh tanpa membaca doa, Syaitan/Jin akan bersama-sama menjamah isteri kita. Kemungkinan besar benih yang masuk bercampur dengan benih-benih Syaitan/ Jin. Jadi jangan marah kalau anak-anak ikut perangai “bapa-bapa angkat” mereka ketika kita bersetubuh dulu.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan daripada Aisyah bahawa Nabi telah bersabda : “Jika salah seorang di antara kamu berasa mengantuk, hendaklah kamu tidur sehingga hilang rasa mengantuk. Jika seseorang bersembahyang ketika mengantuk berkemungkinan dia membaca istighfar sedangkan sebenarnya dia sedang mencaci dirinya sendiri”.
Islam mementingkan tidur dan rehat agar ibadat dan aktiviti seharian dapat dilakukan dengan baik dan seimbang . Malah tidur dapat menentukan kesihatan dan menghasilkan kecergasan dalam diri seseorang . Bukan itu sahaja , tidur bagi seorang muslim juga dikira sebagai satu ibadat sekiranya ia memenuhi adab2 dalam Islam antaranya : -
1. Berwuduk
Sebaik-baik gosok gigi anda sebelum masuk tidur . Malah biasakan diri untuk mengambil wuduk sebelum tidur kerana menjadi amalan yang sangat dirahmati . InsyaAllah tidur anda akan sentiasa dilindungi daripada gangguan syaitan dan iblis .
2. Perut Tidak Terlalu Kenyang
Pastikan perut anda tidak terlalu kenyang ketika mengambil makan malam. Bukan sahaja tidak elok untuk kesihatan malah boleh menyebabkan perut anda cepat rasa sebu . Perut yang kenyang juga boleh menyebabkan anda cepat berasa mengantuk mahupun menghadapi masalah sukar untuk bangun .
3. Mengingati Kesilapan
Sebaik sahaja anda meletakkan kepala ke bantal , cuba anda ingat semula perkara yang telah anda lakukan sepanjang harian . Sekiranya anda melakukan perkara-perkara yang baik , tingkatkan keazaman untuk terus mengekalkan perbuatan yang baik . Tetapi sekiranya anda banyak melakukan kesilapan dan perbuatan mungkar, berazamlah untuk berubah dan beristighfar memohon keampunan daripada Allah S.W.T
4. Membaca Doa dan Surah Tertentu
Ketika ingin melelapkan mata , amalkan membaca doa atau surah-surah tertentu terlebih dahulu . Pastikan kedudukan tidur anda mengiring ke kanan dan seeloknya menghadap ke kiblat .
Rasulullah S.A.W sering mengamal membaca surah Al Ikhlas , Al Falaq dan Al-Nas dan kemudiannya dihembuskan bacaan itu di kedua-dua belah tangannya lalu digosok ke seluruh badannya di mana tangannya dapat sampai. Bacaan dan perbuatan baginda ini diulang sebanyak tiga kali berturut-turut .
5. Berazam Untuk Bangun Awal
Anda juga digalakkan untuk membaca surah Al-Kausar sebanyak tiga kali sambil berniat di dalam hati mahu bangun awal . Berazam untuk bangun awal bagi membersihkan diri dan menunaikan solat subuh .
6. Bangun Pagi
Setelah terjaga dari tidur pada waktu paginya , ucapkanlah rasa syukur kepada Allah kerana telah memanjangkan usia lalu berdoa : “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah mematikan kami . KepadaNya kami akan dibangkitkan”. Kemudian lakukan sedikit regangan untuk melonggarkan otot-otot badan.

Surah yang Wajib diketahui dan Dihafal. Fahami maksud untuk solat yg khusuk :D

1 Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
2 Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
3 Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ
4 Yang menguasai di Hari Pembalasan مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
5 Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
6 Tunjukilah kami jalan yang lurus, اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
7 (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

Saturday, March 19, 2011

Islam itu indah

Islam adalah risalah Allah SWT. yang terakhir bagi manusia, oleh karena itu Islam adalah agama terakhir yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi-Nya yang terakhir yaitu Sayidina Muhammad Saw.. Dan juga sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. adalah membawa risalah Allah SWT. yang universal dan sebagai pembuka untuk semua alam. Setiap Nabi datang dengan risalah dari Allah SWT. untuk kaumnya masing-masing, sedangkan Nabi Muhammad Saw. dengan Islam sebagai risalah Allah SWT. yang terakhir untuk semua manusia bahkan jin. Allah SWT. berfirman: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."( QS. Al-Anbiya': 107), Allah SWT. berfirman: "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (QS. Saba': 28), dan Allah SWT. berfirman: "Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua" (QS. Al-A'raf: 158) Dan juga Nabi Muhammad Saw. telah mengkabarkan kepada kita bahwa sesungguhnya Allah SWT. telah mengkhususkan Nabi Muhammad Saw. dengan amanat seperti ini, maka Nabi Muhammad Saw bersabda: "Nabi yang dahulu diutus untuk kaum yang khusus, sedangkan aku diutus untuk manusia seluruhnya" (HR. Bukhari Muslim)
Islam adalah agama yang mudah, tidak sukar dan tidak sempit, Allah SWT. berfirman: "Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan." (QS. Al-Hajj: 78) Allah SWT. juga berfirman: "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. Al-Baqarah: 185) dan asas Allah SWT. kepada agama ini secara dzahir ada lima rukun yaitu: Dua Syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji ke baitullah. dan di dalam akidah kita yaitu rukun iman, ada enam rukun yaitu: Iman kepada Allah SWT., Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari kiamat, dan ketetapan yang baik dan buruk. Kemudian keimanan dibagi kedalam rincian-rincian yang banyak, yaitu beberapa perintah dan larangan di dalam Syariat Islamiyah yang telah menghubungkan dalam jumlahnya kepada sebuah kejelasan, dan tujuh puluh cabang seperti yang dikabarkan oleh orang yang percaya dan dipercaya.
Sebuah Hadits Jibril as. yang menjelaskan rukun Islam dan Iman, diriwayatkan oleh tuan kita 'Umar ra. Berkata: Suatu ketika kami sedang berada di sebuah majlis bersama Rasulullah Saw. ketika itu muncul seoarang laki-laki yang sangat putih bajunya dan sangat hitam rambutnya, tidak terlihat kepadanya bekas perjalanan yang jauh, dan satupun dari kita tidak mengenalnya, kemudian dia duduk dihadapan Nabi Saw, lalu orang itu menyenderkan lututnya kepada lutut Nabi Saw., dan meletakan telapak tangannya di atas paha Nabi Saw., dan berkata: "Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam".
Maka Rasulullah Saw. bersabda: "Islam adalah kamu bersaksi bahwa tiada ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, memberikan zakat, puasa di bualan Ramadhan, dan haji ke baitullah jika kamu mampu menjalankannya.". Orang itu berkata: "Kamu benar". 'Umar berkata: "Maka kami terkejut kepadanya, dia bertanya dan membenarkannya. Kemudian orang laki-laki itu bertanya lagi: "Lalu kabarkan lah kepadaku tentang iman". Nabi menjawab: "Kamu percaya kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir baik dan buruk". Dia berkata: "Kamu benar". Kemudian bertanya lagi: "Lalu kabarkanlah kepadaku tentang Ihsan". Nabi menjawab: "Kamu menyembah Allah seperti kamu melihat-Nya tetapi jika belum dapat melihat-Nya maka sesungguhnya Beliau melihatmu". Lalu dia bertanya lagi: kabarkanlah kepadaku tentang hari kiamat. Nabi menjawab: "Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada orang yang bertanya". Lalu dia bertanya lagi: Kabarkanlah kepadku tentang janji hari kiamat. Nabi menjawab: "Ketika pembantu melahirkan anak, kamu melihat para pemimpin tanpa alas kaki sehingga ketergantungan dengan orang lain dan bangunan-bangunan semakin tinggi". Berkata 'Umar: "Kemudian orang laki-laki itu keluar maka aku timbul pertanyaan dalam hatiku, kemudian Nabi bersabda kepadaku: "Wahai 'Umar apakah kamu mengetahui siapa orang yang bertanya itu". Aku berkata: "Allah dan Rasul lebih mengetahui". Rasul berkata: "Sesungguhnya dia adalah Jibril, dia datang untuk memberi pengetahuan tentang agama kalian" (HR. Muslim: juz 1 hal. 37) Dan Nabi Saw. mengkabarkan tantang cabang iman, lalu Nabi berkata: "Sebuah kejelasan bahwa tujuh puluh cabang iman dan sifat malu adalah sebagian cabang iman" (HR. Bukhari: juz 1 hal. 63)
Adapun dengan penamaan Islam dengan kata Islam: sesungguhnya Islam adaah agama yang selamat dan diselamatkan oleh Allah Tuhan semesta alam, maka Islam adalah agama yang mengajak Muslim untuk berpasrah kepada Allah yang satu dan melepaskan dari segala sesuatu yang selainnya dari Tuhan-Tuhan, patung-patung sampai segala sesuatu yang menjadikan manusia musyrik bersama Tuhannya, karena sesungguhnya dia mengikuti hawa nafsunya, Allah berfirman: "Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?" (QS. Al-Furqan: 43), sama juga mengajak Muslim kepada keselamatan hanya untuk diri sendiri, padahal bersama adanya keluasan Allah, dalam masalah ini Nabi Saw. bersabda: "Seorang Muslim sebagian dari keselamatan Muslim-Muslim yang lainnya dari lisannya dan tangannya" (HR. Bukhari Muslim: juz 1 hal. 13)
Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah, Allah lah yang menamakan Islam dengan kata ini dan meridhainya karena sesungguhnya Beliau adalah Tuhan semesta alam, Allah SWT. berfirman: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Ma'idah: 3). Allah SWT. juga berfirman: "(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia." (QS. Al-Hajj: 78), Allah menamakan Muslim kepada orang Islam, karena kekhususan-kekhususan dari umat yang terakhir ini. Umat yang memiliki agama yang terakhir, Nabi Saw. yang terakhir. Sesungguhnya orang yahudi menamakan dirinya sendiri yang sebagai binaan dakwahnya Nabi Musa as., Allah SWT. bercerita dalam firman-Nya: "Sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu."" (QS. Al-'Araf: 156). Begitu juga orang-orang Nasrani menamakan dirinya sendiri, Allah SWT. berfirman: "Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya." (QS. Al-'Araf: 156). Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam karena telah mengkhususkan dan melebihkan kita atas semua ciptaannya yang sempurna.
Dan kita mengharapkan dengan jawaban ini kita dapat mengetahui tentang kedudukan Islam antara risalah-risalah yang terdahulu, juga kita mengerti tentang agama kita secara keseluruhan, bagaimana dinamakan dengan kata Islam dan penemaan pengikut Islam yaitu Muslim. Shalawat serta salamnya Allah atas Nabi kita, keluarganya, dan para sahabatnya, dan Allah SWT. yang paling tinggi dan paling mengetahui.